Asal Mula Plisket, Si Kain Anti Kusut

Asal Mula Plisket, Si Kain Anti Kusut

Pleated Skirt atau biasa ZM girls kenal dengan plisket berhasil kembali menjadi tren di tahun ini. Plisket hadir sebagai salah satu aksen kain yang dibentuk menjadi hijab, pashmina, rok, maupun gamis untuk mendukung ZM girls agar tampil lebih stylish. ZM girls yang menyukai kain plisket, apakah kamu sudah tahu asal mula kain anti kusut ini?


Plisket pertama kali dibuat pada tahun 170-an di Mesir Kuno. Pada saat itu pembuatan plisket cukup unik, yaitu dengan menuangkan telur ke bahan linen, kemudian dilipat dan dikeringkan. Plisket juga menjadi simbol kemewahan dan kekuatan oleh bangsawan Yunani karena pembuatannya yang cukup sulit. Plisket pada zaman ini lipatannya tidak bertahan lama dan akan kembali ke bentuk awal ketika selesai dicuci. Untuk membuat detail lipatnya kembali, kain harus melalui proses dari awal sehingga membuatnya menjadi aksen yang mewah dan mahal. 


Pada abad ke-16, Ratu Elizabeth memberikan kesan wajah cantik dan elegan dengan menggunakan pakaian yang memiliki kerah model plisket tinggi, yaitu gelombang kaku yang terbentuk dari tekanan logam panas. Karena penggunaan ini lah, plisket semakin dinilai sebagai simbol kemewahan dan ciri bangsawan. Model lipat plisket ini saat itu juga diberikan untuk aksen tunik, cuff, dan rok. 


Kain plisket yang dimodifikasi menjadi gaun kemudian berhasil merubah cara pandang perempuan untuk berbusana pada abad ke-19. Pada masa itu, perempuan sering menggunakan korset dan petticoat yang memiliki bentuk pas di badan. Kemudian, gaun plisket yang diciptakan Mariano Fortuny memberikan pilihan pakaian untuk wanita. Gaun yang terbuat dari kain sutra dan diberikan detail plisket pada hampir seluruh bagiannya ini dinamai “Delphos”. Tak hanya dress, Mariano Fortuny juga menciptakan rok dengan aksen plisket pada tahun 1909 yang disebut “Fortuny”.


Awalnya dari Mesir Kuno, plisket modern tahan lama kemudian dikembangkan pertama kali oleh rumah mode Issey Miyake. Desainer kelahiran Hiroshima, Jepang, ini mengembangkan aksen plisket lewat brand Pleats Please yang dipasarkan pada 1993. Baju yang dibuat sangat praktis, fungsional, tidak perlu disetrika, dan tidak hilang aksen plisketnya ketika dicuci.


Pada saat ini, teknologi pembuatan plisket semakin canggih. Detail plisket dapat dibuat oleh mesin otomatis atau menggunakan cara manual yaitu dengan bantuan cairan kimia khusus yaitu obat plisket. Berbagai kain yang tadinya polos seperti kain katun, kain linen, kain sifon, kain satin, wolfis, sampai suede bisa dijadikan sebagai kain yang memiliki aksen plisket dan dimodifikasi menjadi berbagai referensi fashion. Jika ZM girls sudah memiliki banyak koleksi plisket, pastikan merawatnya dengan cara yang benar ya, yaitu:


  1. Saat mencuci plisket, pastikan ZM girls tidak menyikatnya ya. cukup rendam dengan air yang sudah diberikan deterjen.
  2. Jemur plisket dengan rapi, dan segera angkat ketika sudah kering. Ingat, jangan menjemur plisket terlalu lama karena akan merubah tekstur kain.
  3. Untuk plisket jenis lipatan besar, ZM girls bisa menyetrikanya agar terlihat lebih rapi. Namun, untuk kain tipis yang memiliki lipatan kecil, lebih baik jangan disetrika ya.
  4. Simpan kain plisket dengan gantungan pakaian atau hanger agar lipatannya tetap terjaga.

Itu lah sejarah singkat dan cara merawat plisket, spesial untuk ZM girls. Plisket menjadi item fashion yang masih diburu hingga saat ini. Jika ZM girls tim anti ribet, pasti sangat menyukai detail plisket ini karena anti kusut dan tidak perlu disetrika jika ingin digunakan. ZM juga memiliki banyak koleksi pashmina plisket polos maupun motif untuk mendukung aktivitas kamu, seperti pashmina Kyomi, pashmina Bea, pashmina Belle, pashmina Asha dan masih banyak lagi yang bisa kamu beli di website ZMNow.id, semoga bermanfaat ZM girls!