Perkembangan teknologi komunikasi manusia merekam segala bentuk perkembangan yang luar biasa beragam dan diantara berbagai bentuk tersebut adalah adanya proses menulis menggunakan tangan.
menulis dengan tangan menggunakan pensil atau pulpen saat ini sudah jarang dilakukan bisa dilihat di sekolah-sekolah atau kampus semua sudah serba teknologi di mana guru jarang menulis materi di papan tulis dan murid sudah jarang mengeluarkan buku dari dalam tasnya padahal dulu sebelum hadirnya berbagai alat yang modern kegiatan menulis menggunakan tangan adalah suatu kerutinan dan ternyata pemirsa baru-baru ini banyak peneliti yang berdasar kepada banyak penelitian menyatakan bahwa menulis tangan bisa memberi manfaat bagi kesehatan manusia..
BERAGAM MANFAAT MENULIS DENGAN TANGAN
Hasil penelitian dari Universitas Princeton dan University California menunjukkan pelajar yang menulis menggunakan tangan pada umumnya memberikan performa yang lebih baik di sekolah daripada yang menulis di komputer
Dikutip dari foxnews, Kenneth Kiewra seorang psikolog edukasi mengatakan sejak manusia mengambil pena untuk menulis di kertas menulis catatan bisa mempercepat para ahli kimia untuk belajar caranya dengan mengubah apa yang didengar dan dilihat menjadi sesuatu yang tersimpan lalu dapat dipelajari nantinya.
Selain itu menulis lengkap dengan tanggal tempat dan waktu penulisan dapat membuat kita mengingat kembali apa saja yang terjadi di hari itu selain dapat meningkatkan memori karena menulis dengan lengkap dan menggunakan tangan kita dapat mengambil pelajaran dari masa lalu kemudian dihubungkan dengan masa sekarang dan rencana masa depan.
Menurut psikolog di Harvard University, Michael Friedman menulis catatan adalah proses yang dinamis. dengan menulis maka anda akan memproses apa yang didengar di dalam pikiran anda.
MENULIS, AJARAN DARI AL QUR’AN YANG KIAN TERLUPAKAN
ZM girls, membaca dan menulis merupakan dua aktivitas yang tidak dapat dipisahkan perspektif Al-Quran tentang pentingnya tradisi membaca dan menulis dapat dilihat dari beberapa alasa. Pertama, di dalam Al-quran kata kerja "kataba" yang berarti menulis beserta kata bentukannya disebutkan sebanyak tiga ratus tiga kali, sedangkan kata "qaraa" yang memiliki arti membaca terdapat sebanyak delapan puluh sembilan kali lalu kata "qalam" yang berarti pena atau alat tulis disebutkan lima kali.
perbandingan kata "qaraa" dengan "kataba" di dalam al qur’an sekitar satu berbanding empat hal ini berarti aktivitas membaca sangat ditentukan oleh tersedianya bahan bacaan yang menuntut produktivitas menulis.
kemudian seperti diketahui oleh setiap umat islam bahwasanya tradisi menulis juga dicontohkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang menugaskan malaikat raqib dan atid untuk mencatat segala perbuatan manusia Allah Ta’ala berfirman:
“Yaitu ketika kedua malaikat mencatat amal perbuatannya, satu duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada satu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaaf : 16 - 18)
Tradisi menulis dilakukan para sahabat bukan hanya terbatas pada penulisan Al-Quran dan sebagian hadis tetapi juga pada aspek yang lebih luas menulis juga merupakan tradisi para intelektual muslim terutama pada abad pertengahan. karya tulis para intelektual muslim pada zaman keemasan tersebut juga masih tetap menjadi rujukan berbagai disiplin ilmu sampai saat ini kegiatan menulis baik dalam bentuk penterjemahan maupun karya-karya pemikiran berkembang dengan sangat pesat.